Rafael Nadal memang bukan petenis yang sama seperti tahun 2009. Robin Soderling, yang kabarnya telah diperingatkan mengenai hal ini, benar-benar tak bisa berbuat apa-apa ketika menghadapi petenis kidal asal Spanyol tersebut pada final Perancis Terbuka, Minggu (6/6/2010). Pasalnya, Robin kalah straight set dengan 4-6, 2-6, dan 4-6.
Ya, Nadal memang banyak berubah, menjadi lebih unggul, baik dalam permainan maupun bersikap. Tampil selalu rendah hati di setiap konferensi pers atau jumpa fans, petenis kidal yang dimahkotai gelar di Paris Terbuka itu bisa tersenyum lega memandang masa depannya.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Nadal yang kembali merajai tanah merah Roland Garros mengaku menangis di bangku pemain seusai pertandingan. Dia merasa seluruh beban, tekanan, dan ketegangan yang dirasakan sejak putaran awal pada Perancis Terbuka ini bagaikan runtuh.
Kemenangan kelima di Roland Garros ini baginya bukan merupakan balas dendam terhadap kekalahannya tahun lalu dan juga tak bisa dikatakan sebagai kemenangan yang terbaik. Namun, hal ini baginya merupakan kemenangan yang paling berarti.
Apakah dia sekarang jauh lebih baik dari segi fisik dan juga mental? Nadal mengakui, tahun lalu merupakan masa sulit karena masalah fisik yang membuatnya tak bisa bermain tenis dan perceraian kedua orangtuanya yang membuat dia terluka. Dia memilih untuk menarik diri dari dunia luar. Bahkan, saat itu dia sempat merasa ragu terhadap kebangkitannya kembali. "Normal, bukan? Saya ini juga manusia," ujarnya.
Ditanya apakah dia kini merasa dalam kondisi terbaik dan menjadi petenis terbesar, Nadal menjawab, "Saya tak terlalu menyukai pertanyaan seperti itu." Baginya, yang terpenting adalah bermain sebaik mungkin pada setiap pertandingan. Dia tak mau disebut sebagai orang sombong hanya karena kini menjadi nomor satu dunia dan menggeser kedudukan salah satu rivalnya, Roger Federer, berkat kemenangannya di Paris ini.
Seusai kemenangan tersebut, Nadal tak mau hanyut dalam euforia. "Mulai besok, saya sudah harus berlatih di lapangan rumput Wimbledon. Saya mungkin akan bermain ganda mulai hari Selasa dan tunggal pada hari Rabu. Maka dari itu, sepertinya saya baru bisa merayakan kemenangan Roland Garros ini setelah Wimbledon, di Mallorca, salah satu kepulauan Espanyol," ungkapnya.
Ya, Nadal memang banyak berubah, menjadi lebih unggul, baik dalam permainan maupun bersikap. Tampil selalu rendah hati di setiap konferensi pers atau jumpa fans, petenis kidal yang dimahkotai gelar di Paris Terbuka itu bisa tersenyum lega memandang masa depannya.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Nadal yang kembali merajai tanah merah Roland Garros mengaku menangis di bangku pemain seusai pertandingan. Dia merasa seluruh beban, tekanan, dan ketegangan yang dirasakan sejak putaran awal pada Perancis Terbuka ini bagaikan runtuh.
Kemenangan kelima di Roland Garros ini baginya bukan merupakan balas dendam terhadap kekalahannya tahun lalu dan juga tak bisa dikatakan sebagai kemenangan yang terbaik. Namun, hal ini baginya merupakan kemenangan yang paling berarti.
Apakah dia sekarang jauh lebih baik dari segi fisik dan juga mental? Nadal mengakui, tahun lalu merupakan masa sulit karena masalah fisik yang membuatnya tak bisa bermain tenis dan perceraian kedua orangtuanya yang membuat dia terluka. Dia memilih untuk menarik diri dari dunia luar. Bahkan, saat itu dia sempat merasa ragu terhadap kebangkitannya kembali. "Normal, bukan? Saya ini juga manusia," ujarnya.
Ditanya apakah dia kini merasa dalam kondisi terbaik dan menjadi petenis terbesar, Nadal menjawab, "Saya tak terlalu menyukai pertanyaan seperti itu." Baginya, yang terpenting adalah bermain sebaik mungkin pada setiap pertandingan. Dia tak mau disebut sebagai orang sombong hanya karena kini menjadi nomor satu dunia dan menggeser kedudukan salah satu rivalnya, Roger Federer, berkat kemenangannya di Paris ini.
Seusai kemenangan tersebut, Nadal tak mau hanyut dalam euforia. "Mulai besok, saya sudah harus berlatih di lapangan rumput Wimbledon. Saya mungkin akan bermain ganda mulai hari Selasa dan tunggal pada hari Rabu. Maka dari itu, sepertinya saya baru bisa merayakan kemenangan Roland Garros ini setelah Wimbledon, di Mallorca, salah satu kepulauan Espanyol," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar