Sabtu, 19 Juni 2010

Lavinia Tananta tak Bisa Bela Jateng

Petenis putri nasional asal Jawa Tengah, Lavinia Tananta, tidak bisa memperkuat daerahnya pada Pekan Olahraga Nasional ke-18 di Riau 2012. Ini terjadi lantaran ada pembatasan umur atlet, yaitu 21 tahun.

Ketua Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pengprov Pelti Jawa Tengah, Tri Nurharsono di Semarang, Senin (7/6/20), mengatakan, usia Lavinia yang kini menempati peringkat kedua nasional di bawah Ayu Fani Damayanti pada saat pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang sudah lebih dari 21 tahun.


Selain Lavinia, kata dia, Prima Simpatiaji, Lutfiana AB, Yusmawan Fahmi, Sulistyo Wibo, dan lainnya juga tidak bisa membela Jateng di Riau mendatang.

"Pokoknya hampir semua petenis Jawa Tengah yang tampil pada PON XVII/2008 Kalimantan Timur tidak bisa tampil. Akhirnya kami harus mengandalkan petenis junior di Riau mendatang," katanya menegaskan.

Ia menyebutkan, petenis Jateng yang masih bisa tampil pada PON di Riau mendatang seperi David Agung (putra), Melisa (putri). "Makanya kami akan melihat peringkat nasional Pelti (PNP) petenis junior untuk dipersiapkan tampil di PON ke-18," katanya.

Ia mengatakan, provinsi lain juga akan mengalami hal yang sama karena rata-rata usia petenisnya sudah lebih dari 21 tahun pada saat PON mendatang. Praktis petenis nasional yang masih bisa tampil di Riau mendatang, menurut dia, seperti Christopher Rungkat (DKI Jakarta), Elbert Sie (Jawa Barat).

"Saya kira provinsi-provinsi lain juga mengalami hal yang sama, yaitu harus mempersiapkan petenis junior mulai sekarang," katanya.

Pada PON XVII/2008 Kaltim, tim tenis Jawa Tengah gagal menyumbangkan medali emas dan hanya kebagian dua perak dan tiga perunggu.

Ia menambahkan, rencana strategis yang akan dilakukan Jawa Tengah untuk menghadapi PON mendatang dengan adanya pembatasan usia adalah dengan menyiapkan atlet junior yang memiliki PNP tinggi.

"Kami akan masukan mereka pada pemusatan latihan dengan memakai sistem promosi-degradasi," katanya Tri, yang juga staf pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes Semarang tersebut.

Ketika ditanya apakah Jawa Tengah harus mengikuti babak kualifikasi untuk tampil di Riau mendatang, dia mengatakan, tentunya harus melihat PNP terakhir --menjelang pelaksanaan babak kualifikasi-- masing-masing petenisnya.

"Mudah-mudahan kami bisa tampil pada PON mendatang tanpa harus melalui babak kualifikasi apabila peringkat nasional petenis kami memenuhi persyaratan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar