Jumat, 18 Juni 2010

Tegal Tuan Rumah Seri III Sportama

Kota Tegal, Jawa Tengah akan menjadi tuan rumah Seri III Sportama Tegal International Tennis Tournament Men's Future yang berlangsung 13-20 juni 2010. Turnamen ini merupakan seri ketiga dari rangkaian tenis Internasional Sportama.
Berbeda dengan dua seri sebelumnya di Bandung dan Tarakan yang berlangsung di lapangan terbuka, turnamen kali ini akan dilaksanakan di lima lapangan Kompleks Tenis Wisanggeni yang terbuat dari granit dan memiliki karakter yang kurang cepat dalam memantulkan bola.

Seperti dua seri sebelumnya, turnamen yang diikuti 11 negara ini juga akan didahului dengan pertandingan kualifikasi selama dua hari. Sampai hari ini, 12 petenis Indonesia tercatat akan ambil bagian dalam turnamen ini.
Melalui turnamen ini, Ketua Umum PP PELTI Martina Widjaja berharap para petenis Indonesia dapat memperbaiki rekor buruk di dua seri sebelumnya. Petenis unggulan Indonesia, Christoper Rungkat sebelumnya hanya mampu mencapai prestasi maksimal di semi final.
"Terus terang ini sangat menyedihkan karena nerdasarkan hasil di Tarakan dan Bandung, kita hanya mampu sampai semifinal. Padahal tujuan ajang ini sebenarnya untuk menguntungkan pemain agar poin dan peringkatnya bertambah. Sehingga saat mereka dewasa nanti bisa siap berlaga di dunia tenis internasional," kata Martina dalam jumpa pers di PP Pelti, Jakarta, Rabu (9/6/2010).
Hal senada juga diungkapkan Walikota Tegal, H Ikmal Jaya, "Harus diakui turnamen International Tennis Tournament Men's Future ini sangat bermanfaat untuk mengatrol peringkat petenis-petenis kita di dunia. Peringkat yang baik ini akan menjadi bekal yang sangat baik bagi mereka untuk mengikuti turnamen internasional di luar negeri atau multi event. Lagipula mereka tidak harus mengeluarkan banyak uang seperti kalau mengikuti turnamen sekelas ini di luar negeri," kata Ikmal.
Rencananya, Seri III Sportama Tegal International Tennis Tournament Men's Future ini akan diikuti oleh petenis papan atas Indonesia di antaranya Christopher Rungkat, Sunu Wahyu Trijati dan Elbert Sie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar