Sabtu, 19 Juni 2010

Lama Menghilang, Chang Kembali Lagi

Lama menghilang dari dunia tenis, Sabtu (5/6/10), Michael Chang kembali mengayunkan raketnya di turnamen Legenda ganda Roland Garros. Petenis yang pernah meraih gelar grand slam Roland Garros mengalahkan petenis Stefan Edberg di tahun 1989 ini, berpasangan dengan petenis asal Espanyol Albert Costa, yang juga pernah memenangkan turnamen tunggal pria di tanah merah ini tahun 2002.


Kedua pemain senior itu akhirnya berhasil dikalahkan oleh pasangan Kavelnikov asal Rusia dan Medvedev asal Ukrania. Lama tak tampil bermain, nama Michael Chang ternyata masih tetap sangat akrab di telinga publik.

Selama dirinya bermain, publik tak berhenti mengelu-elukan namanya. Aller Michael! Aller Chang! Begitu mereka memberikan semangat kepada Chang dan pasangannya Costa, yang sangat kesulitan meraih angka dalam pertandingan. Dukungan penonton berhasil mengembalikan semangat keduanya hingga pada set kedua Chang dan Costa akhirnya berhasil memenangkannya, dan menyamai kedudukan menjadi 1-1. Namun pasangan lawan main mereka berhasil menghentikan Chang serta Costa melangkah ke final Legenda Minggu ini.

Saat pertandingan usai, publik ramai meminta tanda tangan petenis pria yang pernah meraih master 1000 sebanyak 7 kali itu. Menurut Chang saat dirinya memutuskan untuk meninggalkan kariernya sebagai petenis profesional, langsung dirinya menuntut ilmu kembali ke bangku pendidikan agama dan bersama keluarganya mendirikan yayasan yang bermana Christian Sport League, yaitu yayasan yang mencoba mendekatkan para pemeluk kristiani lewat olahraga.

Dirinya juga kini telah mempersunting seorang wanita cantik sejak satu setengah tahun yang lalu, memilih untuk lebih memfokuskan kehidupannya dalam membangun rumah tangga. Raut wajah Chang masih terlihat seperti dulu, hanya sedikit menua.

Dalam pertandingan kemarin pun Chang masih memiliki kegesitan, berusaha untuk mengembalikan bola dari pukulan lawan dengan berlari mengejar bola begitu kencang, membuat publik tak berhenti bertepuk tangan karena terpukau.

Seperti yang pernah saya katakan dalam meliput kami para jurnalis dilarang untuk meminta tanda atau berfoto bersama para pemain tenis demi alasan profesional, kecuali bila mereka yang berkenan atau meminta. Tapi terkadang mungkin karena nasib saya yang memang terkadang mujur atau mungkin juga karena semangat 45 yang membuat saya selalu mencoba untuk mengabadikan setiap kesempatan semaksimal mungkin, yang terkadang membuat saya berhasil berfoto bersama dengan beberapa petenis.

Saat sedang menuju lorong keluar lapangan, saya lihat Michael Chang dan istrinya sedang berjalan menuju ruang ganti pemain. Saat itu saya sedang sendiri, dan mereka hanya didampingi satu bodyguard. Langsung saya berteriak memanggil namanya, Michael! Michael! Meskipun terlihat dia kebingungan mendengar teriakan saya, tapi cara ini berhasil karena dia langsung berhenti.

Ketika saya mendekat, si bodyguard tersenyum dan tidak menghalangi seperti pekerjaan mereka sehari-harinya. Saya salami petenis asal AS ini, dan meminta untuk berfoto bersama. Saya katakan saja, foto ini untuk rubrik olahraga Indonesia. Dirinya langsung tersenyum dan berkata, "Ya saya jadi ingat saya pernah melakukan pertandingan di negara kamu sebanyak dua kali... hemm kira-kira," katanya sedikit ragu.

Saat saya hendak meminta berfoto bersama dengannya, saya meminta kepada si penjaga Chang, tapi dia (penjaga) menolak. Beruntung, istri Chang langsung berkata "biar saya yang mengambil foto kalian berdua, bagaimana, ok?" tanyanya. Tentu saja ok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar